WahanaNews.co | Ancaman serangan nuklir dari Rusia memasuki babak baru. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan kepada Sputnik, ancaman konflik nuklir selalu ada.
Di luar dugaan, dia mencatat bahwa senjata nuklir NATO sudah ditargetkan pada fasilitas di Rusia.
Baca Juga:
Israel Gempur Iran Gunakan Jet Tempur Canggih AS, Enam Ilmuwan Nuklir Tewas
Dmitry Medvedev pun menjelaskan bahwa hulu ledak Rusia ditujukan pada target di Eropa dan Amerika Serikat.
Oleh karena itu, dia menekankan perlu dilakukan kebijakan yang bertanggung jawab.
Dia mencatat bahwa krisis saat ini lebih buruk daripada selama Perang Dingin.
Baca Juga:
Serangan Brutal Israel Renggut Nyawa 6 Ilmuwan Nuklir Top Iran
Dmitry Medvedev melihat, rekan-rekan Rusia pada waktu itu tidak membawa situasi ke titik didih.
Mereka tidak menjatuhkan sanksi pada industri, pertanian, dan individu. Namun tidak saat ini, mereka sedang melakukan penggembosan di semua lini.
Dmitry Medvedev menambahkan bahwa jika kepemimpinan Rusia telah mengambil sikap yang tidak bertanggung jawab, itu akan menarik diri dari perjanjian START Baru (Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis), karena orang-orang yang menandatanganinya sekarang masuk dalam daftar sanksi Barat.