WahanaNews-Borneo | Ketua Kepresidenan Industri Pertahanan Turki (SSB), Ismail Demir, mengatakan, Turki dapat memperoleh bagian dua dari pembelian sistem pertahanan udara S-400.
Dikutip dari Daily Sabah pada Rabu (28/4/2022), pembelian batch dua dari sistem buatan Rusia itu sudah direncanakan sejak awal.
Baca Juga:
Pertemuan Bisnis Menperin di Turki Buka Peluang Investasi Baru Sektor Industri
Pembelian sistem pertahanan udara S-400 Ankara yang pengiriman pertamanya tiba pada Juli 2019 lalu telah menjadi titik pertikaian lama antara Turki dan Amerika Serikat.
Tanggapan Amerika Serikat atas pembelian itu adalah secara sepihak mengusir sekutu NATO, Turki, dari program pengembangan jet tempur F-35 di mana ia adalah produsen dan pembeli utama.
Pada 2022, Turki diketahui bergabung dengan beberapa sekutu NATO lainnya yang setuju untuk membeli F-35 dan lima tahun kemudian mencapai kesepakatan untuk berpartisipasi dalam produksinya.
Baca Juga:
Menperin Apresiasi Techno Fest Turki 2025, Bangkitkan Semangat Anak Muda atas Sains, Teknologi dan Industri
Itu adalah sebuah kesepakatan yang berpotensi bernilai miliaran dolar untuk industri Turki.
Ankara telah memesan lebih dari 100 jet F-35.
Turki menyebut langkah itu tidak adil dan menuntut penggantian untuk pembayaran 1,4 miliar dolar.