Yusniar juga menerangkan produksi padi di Provinsi Kaltim sepanjang Januari-Desember 2022 mengalami penurunan.
Tahun 2022 produksi padi Benua Etam mencapai sekitar 239,430 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Baca Juga:
Longsor di Samarinda: 2 Tewas, 2 Hilang
Angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 5,250 ton GKG atau 2,15 persen dibanding tahun 2021 sebesar 244,680 ton GKG.
Penurunan produksi padi di Kaltim disebabkan oleh adanya penurunan luas panen pada Subround Januari hingga April 2022.
Serta penurunan luas panen dan produktivitas pada Subround Mei hingga Agustus 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Seluruh Lapisan Masyarakat Dukung Rencana Presiden Deklarasi IKN Jadi Ibu Kota Negara Pada 2028
Produksi padi Kaltim tahun 2022 yang turun dibandingkan tahun sebelumnya, juga diakibatkan adanya banjir dan perubahan alih fungsi lahan.
"Produksi padi di Kaltim tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan Maret, sebesar 53,74 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, sekitar 0,89 ribu ton GKG," ungkap Yusniar.
Meski begitu, Yusniar optimis Kaltim masih berpotensi besar guna meningkatkan produksi padinya di masa depan dan tahun 2023 ini.