"Inilah yang menyebabkan kenapa walaupun terjadi capital outflow kita masih bisa jaga stabilitas dari SBN, sehingga tidak mudah terombang ambing dengan outflow ini," tutupnya
Sri Mulyani juga menyebut hal itu tak membuat rupiah melemah signifikan. Tercatat, rupiah terkoreksi 5,1 persen hingga Juni 2022.
Baca Juga:
14 Perusahaan Internasional Akan Investasi di KEK Sei Mangkei, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Terapkan Regulasi Kemudahan Berusaha dan Jamin Keamanan
Sementara, depresiasi mata uang negara lain lebih dari enam persen hingga Juni 2022. Sri Mulyani merinci mata uang Malaysia melemah 6,9 persen, India 7,3 persen, Thailand 10,5 persen, dan Filipina 10 persen. [Ss]